FLEEKNEWS — JAKARTA – Game multiplayer shooter populer dari Epic Games, “Fornite” akhirnya kembali bisa diunduh di App Store di Amerika Serikat (AS) mulai Jumat, (23/5/2025). Kembalinya Fortnite ke App Store setelah larangan selama lima tahun ini menandai kemenangan besar bagi Epic Games.
Epic Games, studio yang berbasis di AS yang didukung oleh Tencent dari China, telah terlibat dalam pertarungan hukum dengan Apple sejak 2020. Epic Games menuduh praktik pembuat iPhone tersebut yang mengenakan komisi hingga 30 persen untuk pembayaran dalam aplikasi melanggar aturan antimonopoli AS.
Kembalinya Fortnite ke sistem iOS Apple di AS mengikuti putusan pada 30 April oleh hakim federal yang mengatakan bahwa Apple melanggar perintah pengadilan AS yang mengharuskan perusahaan untuk mengizinkan persaingan yang lebih besar untuk unduhan aplikasi dan metode pembayaran di App Store-nya. Putusan itu juga mengatakan bahwa Apple telah gagal mematuhi perintah pengadilan sebelumnya dari hakim dan akan dirujuk ke jaksa federal untuk penyelidikan penghinaan pidana.
Apple tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari kembalinya Fortnite ke App Store. “Kami kembali,” tulis CEO Epic Games Tim Sweeney di platform media sosial X, sebagaimana dilansir Reuters.
Diluncurkan pada 2017, Fortnite langsung menjadi hit, menarik jutaan pemain di seluruh dunia berkat format “battle royale” yang bertahan hingga pemain terakhir. Pada saat pelarangan, Epic memiliki 116 juta pengguna hanya di platform Apple.
Analis menyebut kembalinya Fortnite ke App Store ssebagai kemenangan besar, tetapi harus dibayar dengan mahal. Fortnite dinilai sudah tidak sepopuler dahulu, dan setelah lima tahun absen dari App Store, game itu kemungkinan telah kehilangan banyak pemainnya di iOS.
Apple dan Google Alphabet telah melarang Fortnite dari toko mereka pada 2020 karena pertikaian tentang pedoman pembayaran dalam aplikasi. Game tersebut telah kembali ke perangkat Android Google di seluruh dunia dan iPhone di Uni Eropa tahun lalu.
Kemenangan Fortnite ini bisa membuka peluang bagi aplikasi berlangganan lain seperti Spotify dan Netflix untuk mendapatkan marginnya, dan mendapatkan uang tanpa membayar komisi tambahan pada Apple. Sementara bagi Apple, ini berpotensi memberi dampak besar pada ekonominya dalam 12-18 bulan ke depan.