FLEEKNEWS — Jakarta – Para penggemar mecha bersiaplah. Super Robot Wars Y, game strategi RPG berbasis giliran terbaru, siap meluncur ke PlayStation 5, Nintendo Switch, dan PC (Steam) pada tanggal 28 Agustus 2025.
Dikutip dari PC Gamer, Selasa (22/4/2025), game Super Robot Wars Y ini menjanjikan pertarungan robot yang epik. Terlebih, game menggabungkan berbagai serial anime mecha populer dalam satu petualangan seru.
Ada Gundam (berbagai seri, termasuk The Witch from Mercury), Getter Robo Arc, Code Geass, Macross Delta, Aura Battler Dunbine, Heavy Metal L-Gaim, dan Godzilla Singular Point.
Oleh sebab itu, salah satu yang dinanti-nantikan dalam game ini adalah pertarungan antara Gundam dan Godzilla.
Disebutkan, sistem pertarungan berbasis giliran (turn based), tetap menjadi andalan. Jadi, penempatan unit secara strategis menjadi sangat penting bagi pemain Super Robot Wars Y.
Selain itu, game Super Robot Wars terbaru ini juga memperkenalkan fitur menarik lainnya, yaitu sistem Assist Link.
Fitur ini meningkatkan kemampuan karakter pendukung, memungkinkan mereka berpartisipasi aktif dalam misi dan meningkatkan kemampuan tempur tim.
Nantinya, setiap karakter pendukung memiliki peringkat yang dapat ditingkatkan dengan mengumpulkan poin pengalaman.
Pemain Super Robot Wars Y ini juga dapat meningkatkan unit dan melatih pilot mereka memakai kredit serta sumber daya yang diperoleh setelah setiap misi.
Game besutan Bandai Namco ini juga menghadirkan cerita baru yang menarik, mulai dari ancaman misterius yang memaksa pilot dari berbagai dunia bekerja sama untuk menyelamatkan alam semesta.
Mecha Ikonik Bandai Namco Diduga Lakukan PHK Terselubung, 200 Karyawan Diasingkan ke OidashibeyaPertempuran Sengit
Terlepas dari informasi di atas, pada akhir tahun lalu, Bandai Namco Entertainment, penerbit game ternama di balik studio Elden Ring, Tekken 8, hingga Gundam Revolution, dikabarkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
Dikutip dari The Register, Jumat (18/10/2024), Bandai Namco berencana memangkas 200 karyawan dari total 1.300 pekerjanya.
Langkah ini diperkirakan berdampak signifikan pada beberapa judul game sedang dikembangkan, bahkan ada terpaksa dibatalkan peluncurannya.
Menurut sumber dalam yang diungkapkan kepada Bloomberg, perusahaan game berbasis di Tokyo tersebut telah memindahkan sekitar 200 karyawan keruang khusus.
Kabarnya, mereka dipindahkan ke ruang khusus dikenal dengan istilah “oidashibeya” atau ruang pengusiran.
Praktik Oidashibeya
Di ruang ini, para karyawan tidak diberikan pekerjaan apapun yang secara tidak langsung mendorong mereka untuk mengundurkan diri.
Praktik ini, meski legal, membuat karyawan Bandai Namco merasa tidak nyaman dan menjadi alasan bagi mereka untuk mundur seara sukarela, sehingga perusahaan bisa memotong pesangon.
Hingga saat ini, dilaporkan sudah ada 100 karyawan memilih mengundurkan diri dan jumlah tersebut diprediksi akan terus bertambah.
Fenomena oidashibeya bukanlah hal baru di Jepang. Beberapa perusahaan menggunakan cara ini untuk mengurangi jumlah karyawan, sambil tetap mematuhi regulasi ketenagakerjaan ketat di negara tersebut.
Bandai Namco Bantah Praktik Oidashibeya
Namun, hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya pada iklim kerja dan kesejahteraan karyawan.
Bandai Namco sendiri dalam pernyataan resminya kepada Bloomberg menegaskan bahwa ruang tersebut hanya digunakan sementara, dan beberapa karyawan sedang menunggu untuk dipindahkan ke divisi lain.
“Keputusan untuk membatalkan peluncuran game didasarkan pada evaluasi menyeluruh terhadap situasi,” kata seorang juru bicara perusahaan.
Perusahaan juga menyatakan bahwa meski beberapa karyawan harus menunggu penugasan baru, mereka tetap akan dipindahkan ketika proyek baru tersedia.
“Tidak ada ruang ‘oidashibeya’ di Bandai Namco Studios yang sengaja dirancang untuk menekan karyawan agar mengundurkan diri,” tambahnya.
Meski begitu, kondisi ini menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana keputusan ini akan mempengaruhi pengembangan game di masa depan dan nasib karyawan yang terkena dampak.